Perayaan Cap Go Meh di Indonesia tak kalah meriah dengan Imlek. Ada beberapa makanan khas yang wajib ada dalam Cap Go Meh. Apa saja? Cap Go Meh adalah kata yang berasal dari Bahasa Hokkian. ‘Cap’ berarti sepuluh, ‘Go’ artinya lima dan ‘Meh’ ialah malam. Penggabungan kata ini merujuk kepada penyelenggaraan acara yang ditanggalkan pada 15 kalender China.
Perayaan ini memiliki penyebutan nama yang berbeda di setiap daerahnya. Di Indonesia perayaan ini lebih populer dengan nama Cap Go Meh. Sedangkan di China disebut dengan Yuan Xiao atau Shang Yuan. Cap Go Meh juga diartikan sebagai Hari Kasih Sayang versi China. Sehingga pada hari ini biasanya masyarakat Tionghoa membuat beragam makanan khas untuk disajikan keluarga besar.
Berikut ini beberapa menu makanan khas yang biasa disajikan saat Cap Go Meh yang telah di rangkum, antara lain :
-
Jeruk
Buah jeruk dengan warna oranye yang menyala menjadi simbol warna emas atau kekayaan yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa. Mereka percaya, banyaknya buah di satu pohon akan semakin melimpah rezeki dan keberuntungan yang didapat. Selain disajikan sebagai makanan, buah jeruk juga sering dijadikan tradisi untuk dilempar. Dikutip dalam Seven Pie, zaman dulu wanita yang melempar jeruk mandarin ke laut, sungai atau aliran air tanpa memberikan informasi apapun. Ada keyakinan bahwa melempar jeruk mandarin saat Cap Go Meh akan mendatangkan jodoh yang layak untuknya kelak.
-
Kue Keranjang
Kue keranjang yang hadir saat perayaan Cap Go Meh ini memiliki nama lain Nian Gao. Kue tradisional ini terbuat dari tepung ketan dan gula merah. Teksturnya kenyal sedikit lengket. Orang-orang Tionghoa percaya bahwa kue ini disajikan untuk menyenangkan Dewa Tungku yang memberikan kabar baik ke surga. Kue ini dapat di makan secara lagnsung ataupun di goreng tepung agar lebih gurih dan enak. Rasa kue ini sangat manis dan tentunya memiliki tekstur yang lembek dan ada juga yang keras.
-
Onde-onde
Kue berbentuk bulat dengan lapisan biji wijen ini memang sudah sangat populer di Indonesia. Kue onde-onde pun tak pernah absen saat perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Kue yang satu ini terbuat dari tepung terigu atau tepung ketan dengan isian lumatan kacang hijau yang digoreng. Dan kemudian diberi biji wijen. Onde-onde yang bulat dengan warna kuning keemasan setelah digoreng dipercaya dapat melambangkan keberuntungan dan harapan yang lebih baik.
-
Lontong Cap Go Meh
Lontong Cap Go Meh menjadi makanan khas yang tak pernah absen di setiap perayaan hari kasih sayang ini. Tentunya, makanan ini bukan berasal dari China, melainkan hasil dari asimilasi antara budaya China dengan Indonesia. Hidangan ini terpengaruh dari tradisi kupatan masyarakat Jawa yang dilakukan untuk menyemarakkan perayaan Idul Fitri. Mirip seperti lontong yang disajikan masyarakat Jawa kebanyakan, namun ada beberapa pelengkap yang wajib ada.
Sajian ini harus menyertakan bubuk kedelai, docang (parutan kelapa dan kedelai yang dikukus) serta abing (parutan kelapa yang dimaniskan). Menurut kepercayaan orang Tionghoa, kedelai ini diharapkan dapat sebagai pembawa rezeki. Sedangkan daging kelapa yang berwarna putih melambangkan kesucian.
-
Wedang Ronde
Kalau makanan yang satu ini tidak hanya hadir saat perayaan Cap Go Meh, tetapi juga disetiap perayaan yang berkaitan dengan budaya Tionghoa. Bagi orang Tionghoa, wedang ronde merupakan makanan para dewa. Wedang ronde juga memiliki tiga unsur, warna hijau melambangkan harapan, merah perlambang keberuntungan dan bentuknya yang bulat menjadi lambang persatuan. Ronde terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan sedikit air dan dibentuk bola-bola yang direbus. Kemudian disajikan dengan kuah jahe manis.
Semua menu makanan diatas adalah menu makanan cap go meh khas orang tiong hoa yang selalu di sediakan di malam cap go meh. Makanan ini disedikan kepada semua anggota kelaurga agar dilimpahi berkah dan makna tertentu. Selain itu makanan ini juga bisa kita temui di beberapa pasar tradisional pada saat menjelang imlek sehingga kita juga bisa merasakannya.